Teori Organisasi Umum 2 tentang Pendapatan
1. Jelaskan Pengertian dan Konsep Pendapatan !
Pengertian Pendapatan
Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh
perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau
jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting
dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Pendapatan merupakan salah
satu tujuan didirikannya sebuah usaha. Dengan adanya pendapatan itu
berarti sebuah usaha masih berjalan dan layak untuk dipertahankan
walaupun sebenarnya masih ada beberapa hal yang lain selain pendapatan
yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk meneruskan sebuah usaha.
Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan
pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan
yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi
perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor.
Konsep Pendapatan
- Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan
jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang
dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di
wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk
barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
- Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB
meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada
di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
- Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung.
Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
- Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan
perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment
adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi
tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun
lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi
dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap
ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya
keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang
dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud
untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
- Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak
pendapatan.
2. Apa yang anda ketahui dengan Metode Perhitungan Pendapatan Nasional ?
Ada 3 metode dalam penghitungan pendapatan nasional.
a. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi (PDB/PGNP) merupakan pendapatan yang berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini memiliki kelemahan yaitu munculnya double counting atau penghitungan ganda.
Penghitungan ganda yang dimaksud yaitu nilai produk sebelumnya akan ditambahkan pada produk-produk turunan berikutnya dan digunakan sebagai nilai akhir produk tersebut. Akibatnya nilai produk akhir menjadi lebih tinggi.
Salah satu usaha untuk mengurangi dampak dari double counting yaitu dengan menggunakan pendekatan value added atau nilai tambah. Dalam pendekatan ini nilai produk akan dilihat nilai tambahnya pada produk turunan berikutnya sehingga yang nampak pada nilai barang akhir yaitu jumlah keseleruhan nilai barang akan sama dengan nilai akhir produk turunan terakhir.
Pendekatan produksi bisa dicari dengan Yield = (P1 x Q1)+(P2 x Q2)+...(Pn x Qn)
Pendekatan produksi bisa dicari dengan Yield = (P1 x Q1)+(P2 x Q2)+...(Pn x Qn)
b. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan Pengeluaran (PNB/GNP)merupakan penghitungan pendapatan dengan melihat pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan dan Pemerintah. Pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y=C+I+G (X-M)
Ket:
Y=Yield
C=Consumption
I=investment
G=Government Expenditure
X=Expor
M=Import
c. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan (PN/NI)merupakan pendekatan yang mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor produksi. pendekatan ini dapat dirumuskan:
Y=r+w+i+p
ketrangan:
Y=Yield
r=rent
w=wage
i=interest
p=profit
3. Apa saja masalah-masalah dan keterbatasan dalam perhitungan PBD ?
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau
kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika
kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada
“underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti
sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan
sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam
perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued
(lebih rendah) dari yang seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara.PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara
dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur
kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik .
Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya
sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan
tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu
dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain
perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara
tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi
secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara
mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk
menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan
untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi,
salah satunya adalah Koefisien Gini.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2274255-pengertian-dan-definisi-pendapatan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://tithagalz.wordpress.com/2010/06/14/memahami-masalah-dan-keterbatasan-perhitungan-pdb/
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2274255-pengertian-dan-definisi-pendapatan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://tithagalz.wordpress.com/2010/06/14/memahami-masalah-dan-keterbatasan-perhitungan-pdb/